SAHABAT JADI CINTA,MENGAPA HARUS TERJADI ?

Aku bekerja di biro penyelidik yang
membantu tugas kepolisian. Bersama
team yang berjumlah lima orang
kami banyak bekerja di laboratorium
lapangan yang bisa berpindah pindah
tergantung situasinya. Kalau ada
kasus yang pelik terkadang kami
harus nglembur berhari hari di lab.
Lab juga menyediakan tempat tidur
dan loker yang nyaman.
Team kami terdiri dari 3 cowok
dan 2 cewek, tidak terasa sudah 5
tahun kami bersama sama dalam
suka dan duka. Dimulai dari tugas
tugas yang ajaib, tugas yang
memerlukan konsentrasi tinggi, dan
situasi situasi yang terkadang
berbahaya. Tetapi justru kondisi
kondisi ekstrem itulah yang
menyebabkan kami jadi kompak.
Hubungan kami semua sudah seperti
kakak dan adik. Aku paling dekat
dengan Rini dan Niken. Mereka aku
anggap adikku sendiri. Sering
mereka bermanja manja denganku.
Terkadang mereka suka iseng duduk
dipangkuanku. Atau kalau kami
kecapean mengerjakan tugas dan
harus tidur di kantor, Rini tidak
sungkan tidur di sebelahku sambil
peluk peluk. Aku juga tidak merasa
aneh malah sering merasa kasihan
karena mereka jauh dari keluarga
demi tuntutan tugas.
Rini baru menikah jalan satu tahun.
Sementara Niken masih single.
Sebagai pasangan yang masih baru
menikah, hubungan Rini dengan
suaminya bukannya mesra tapi
malah sering bertengkar. Alasannya
sederhana, suami keberatan dengan
cara kerja mereka yang jarang
pulang. Aku jadi berpikir, ,bagaimana
dulu mereka memutuskan untuk
menikah kalau tahu situasinya
seperti ini. Sedang aku sendiri
memilih untuk tidak menikah. Karena
aku sangat menikmati ke
jombloanku ini.
Kali ini kami mendapat kasus yang
luar biasa rumit. Korban
pembunuhan ditemukan di laut di
bawah Rig di lepas pantai Karimun
Jawa. Kondisi korban mengenaskan,
melepuh seperti terkena cairan
amonia. Padahal jelas di daerah
tersebut tidak ada celah dalam laut
yang mengeluarkan gas tersebut.
Kami melakukan penelitian,
penyusuran, selama 2 minggu tapi
hasilnya masih nihil. Aku sendiri
sudah berkali kali diving di bawah
Rig untuk memeriksa TKP, mencari
sesuatu yang bisa dijadikan
petunjuk. Melakukan wawancara
dengan oran orang yang dicurigai.
Kondisi under pressure ini membuat
kami sering bertengkar antar team.
Bayangkan di tengah laut, udara
dingin, badai yang kadang menerpa
membuat kami mudah naik darah.
Terutama Andi , Niken dan Rini. Aku
dengan Tony lebih sering
mendengarkan saja apa yang
mereka ributkan. Ujung ujungnya
Niken atau Rini mengalah dengan
kembali ke kabin mungil mereka di
lantai bagian bawah rig ini. Dan
seperti biasa aku menghibur dengan
mengajak bercanda. Sejauh ini sih ok
ok saja dan selalu berhasil
mengembalikan keceriaan mereka.
Tapi kali ini tampaknya cara ini
sudah tidak manjur lagi
.
" Rin...Rini..." aku ketok pintu Kabinnya.
Perlahan pintu terbuka" masuk Rud.."
Kata Rini sambil mengusap air
matanya. " Adduuuhhh bidadariku kok
nangis terus neeehh.., yuk main
monopoly yuk...sama Tony..aku
panggil ya"
Seperti biasa aku berusaha
mengalihkan perasaan sedihnya, ke
sesuatu yang aku harap bisa sedikit
menghibur.
" Gak usah Rud...kita ngobrol aja."
Kata Rini sambil mengangkat kakinya
mojok di ujung cabin. " Gue pengen
ke darat Rud....pusing...pengen
ketemu suami. Pusing. "Dilemparnya
jas lab kepojok kamar.
" Yeee....jemputan helicopter baru
datang 2 minggu lagi non . Minggu
ini kan bagiannya si Tony. Ia udah 3
bulan lho gak pulang. Kamu kan baru
2 minggu." Kataku mengingatkan.
" Gak deh gue mau keluar
aja..mengundurkan diri...gue udah
nikah, Loe tahu kan Rud kalo udah
nikah, kalo pusing harus bagaimana
hayo...." Katanya sambil merengut.
" Iya iya gue ngerti, elu sih ngapain
nikah...mending kayak gue nih..kalo
pusing gak pengen macam macam.
Paling oleh raga bentar udah ilang
pusingnya. Kalo elu udah ngrasain
yang satu itu bakal keenakan dan
pasti larinya kesitu deh kalo pusing."
Kataku sok memberi saran.
Aku memang bukan tipe cowok yang
suka ke cewek untuk pelarian.
Bagiku sex tidak terlalu penting.
Entahlah…masih banyak yang menarik
selain sex untuk melepas kepenatan
dan stress. Bisa diving, mendaki
gunung, ke ujung kulon atau rafting
…wow semua itu jauh lebih menarik
daripada sex. Aku punya kelainan ?
aaahhh gak juga … aku suka juga kok
lihat cewek sexy. Aku suka Sandra
Dewi, aku juga suka si sexy Dewi
Persik hahahaha cuma menurutku
ribet kalo sudah berurusan dengan
yang namanya perempuan.
" Rud kenapa sih loe kok gak
menikah ? gak tertarik sama
perempuan ya ? Gue lihat loe kok
gak punya temen cewek…alim banget
gitu " Tanya Rini ingin tahu. " Sorry
Rud…jangan tersinggung ya …gue tanya
ya….loe homo ya Rud…sorry lho….gak
papa kok..homo juga manusia.
Soalnya gue sudah curiga ketika gue
tiduran di sebelah loe kapan itu. Kok
loe nggak nakal sama sekali.
Biasanya cowok suka jahil…" Kata Rini
menyerocos.
" Walah…Rin..loe ini lucu..gue juga
normal kok…Kemarin gue gak nakal
sama kalian karena kalian gue
anggap adik saja. Selain itu rasanya
aneh, masa temen sendiri dijahilin..Ah
loe ini ada ada saja. Gue normal
non...normal senormal normalnya…
coba deh loe ganti baju di depan
gue, dijamin gue horny, pusing
juga.hahahahaha" Kataku asal
ngomong...
" Ah gak percaya...paling loe gak mau
ngaku iya kan ?...biasa cowok suka
gengsi kalo ketahuan..iya kan ?"
Katanya sambil perlahan membuka
blazer diikuti rok spannya kemudian
melemparnya ke pojok kamar. Aku
hanya memandangnya terkaget
kaget.
Ups..bra hitam menerawang dan
berenda membuat Rini lumayan
seksi...hmm eh sebenarnya malah
seksi banget...hmmm ukuran berapa
tuh ya...
Sengaja Rini menggodaku. " Coba loe
terangsang nggak lihat gue..."
Tersenyum senyum sambil melepas
stocking hitam yang juga berenda di
depanku. Kemudian kaki jenjangnya
dinaikkan diantara pahaku. " Tolong
dong lepasin kaitannya...please..Sambil
menarik tanganku ke pahanya.
" Rin ..kamu nakal deh...gue nggak
terangsang bukan karena homo
non..udah cepetan ganti bajunya….
Suaraku serak sambil membuka
kaitan stokingnya.
" Naaaaa ketahuan kan kalo homo
hehehehe...gitu aja gak mau ngaku..."
Kata Rini sambil mencubit dadaku.
Kemudian tangannya kebelakang
untuk membuka kaitan branya.
Dadanya sengaja didekatkan ke
wajahku.:" Rud...gimana dadaku seksi
nggak...gue buka deh... kalo loe gak
terangsang berarti loe harus ngaku
kalo homo..hmm ?" Sambil
mengedipkan matanya menggoda.
Sambil sedikit mendesah, menggoda
lalu Rini menggoyangkan dadanya
ketika meloloskan bra 15 cm di
depan hidungku. Geletar buah
dadanya yang ternyata putih mulus
mulai membangunkan "adikku". Ujung
putingnya merah muda !, gila !
" Hhhhhh Rin kamu jahil banget
" Kataku serak agak gemetar.
Rini kini topless di depanku hanya
menggunakan cd hitam kecil
menerawang. Mau tak mau aku
agak menunduk jengah. Sialan anak
ini. Rupanya dia masih bersikukuh
kalo aku homo.
" Bener kan …loe homo…hehehehe. Lihat
tuh gak terangsang sama sekali.
" Sambil menunjuk benda yang ada
dibalik jeansku.
Wajahku merah padam karena malu.
Perlahan benda imut dibalik celana
jeansku bertambah besar. Hmmm...
anak ini perlu diberi pelajaran...
" Ok non kalo itu maumu...neeeh gue
tunjukin !!" Kataku sambil melepas
kancing jeansku. Belum tahu dia kalo
punya ku gede banget. " Neeeh non
coba liat besar kan ? " Kataku
sambil mengeluarkan batangku yang
mulai membesar.
" Wooo... besar juga punya loe... tapi
gak keras gitu...loe terangsangnya
terpaksa ya hahahaha."Kata Rini
tertawa.
" Rin loe kan belum lepas
semua..gimana gue bisa terangsang
hebat, ayo lepas semua" Tantang ku
sambil menarik ringan cdnya.
" OK ok gue lepas..." Katanya senyum
senyum sambil memejamkan
matanya..
" gimana ? udah besar belum ...udah
keras belum...hmm...apa perlu di cium
neeeh biar gede "
Gila neeh cewek..nantang terus, aku
pegang tangannya lalu aku arahkan
untuk memegang batangku yang
mengeras dan besar.
Matanya membelalak ketika
meremas batangku." Gede banget !!!"
katanya sambil melepas remasannya
kemudian menutup mulutnya.
Mungkin dia kaget melihat ukuran
milikku yang diatas rata rata,
maklum aku sedikit ada keturunan
arab.
" Jadi loe normal dong..."Katanya
memandangku dengan pandangan
aneh.
" Ah…kau ini..bandel…gue udah bilang gue
normal..gue terangsang berat nehhh
sekarang !! loe kudu tanggung jawab
" Kataku bercanda pura pura protes.
Perlahan Rini mendekat. Sambil
menyentuh dadaku, Rini berbisik
serak :" Gue tanggung jawabnya
musti gimana Rud ?... Trus kita
enaknya ngapain …? Pake baju lagi…?
" Wajahnya mendekat ke wajahku.
Ganti aku yang bengong, terkaget
kaget melihat reaksinya.
Wajahnya Cuma berjarak 10 cm dari
wajahku. Tambah mendekat dan
mendekat.
Aku agak panik, aku nggak tahu
harus berbuat apa. Sorry bro aku
memang gak ahli soal perempuan.
Jujur bahkan aku sebenarnya belum
pernah tidur dengan perempuan.
Hahahaha…aku masih perjaka…!! Goblok
ya..Tapi kenyataannya memang
begitu. Dan kini tangan Rini mulai
melingkar di leherku sementara aku
masih tidak tahu harus berbuat
apa.
Tapi entahlah seperti ada magnet
yang membuat bibirku harus
menyentuh bibirnya yang menawan
itu. Matanya yang ternyata indah,
kecoklatan dengan bulu matanya
yang lentik itu terpejam lembut,
bibirnya sedikit membuka seakan
menunggu aku menyentuhnya dengan
bibirku. Perlahan aku sentuh sekilas,
kemudian aku ulangi lagi lebih lama,
bibirnya terasa hangat, empuk
sekali, terasa badanku meremang.
Jantungku berdentangan di dadaku.
Kakiku mendadak lemas.
Sialan aku baru sadar ternyata Rini
cantik dan menggairahkan sekali.
Secara naluri tanganku yang
gemetar mulai mengarah memegang
buah dadanya yang ternyata juga
empuk dan lembut. Tangan Rini mulai
menyentuh batangku yang menegang
keras. Matanya kini membuka ketika
mulai meremas batangku. Perlahan
bibirnya turun mencium kedua
putting dadaku kemudian turun
sedikit bawah ke perut sixpack ku,
…turun …turun…tiba tiba terasa ujung
batangku menjadi hangat.
Kehangatannya bertambah panas
menuju pangkal batangku. Uhh..
ternyata begini rasanya di oral...gila
ternyata nikmat banget. Kakiku
sudah tidak kuat berdiri. Tanganku
memegang meja untuk menahan
tubuhku yang melemas. Dan Rini
tampaknya mengerti, perlahan Rini
berdiri lagi lalu menarik tanganku
menuju tempat tidur kecil. O..oo..
apa aku harus menidurinya ?
aduh..rasanya aneh..Tapi entahlah
aku tidak bisa menghentikan
naluriku.
"Rud loe kok pasif sekali sih...bisiknya
lembut ditelingaku. " Gue kurang
sexy ya..."
" Mmmm Rin..gue belum pernah.."
Kataku tercekat dengan wajah
memerah.
" Hah ! belum pernah ?" Wajah Rini
bener bener terkejut. Sampai perlu
perlunya dia menarik tubuhnya agak
menjauh saking kagetnya.
Rupanya Rini cepat paham, dia tidak
mau memperpanjang pertanyaan
pertanyaan konyolnya yang bakal
membuat aku bertambah malu. " Kita
santai aja ya …loe berbaring
aja…"Bisiknya tersenyum sambil
mempermainkan ujung dadaku. Tubuh
hangatnya kembali menyatu dengan
menindih tubuhku.
Kami kembali berciuman dengan
lembut. Makin lama makin liar,
ganas. Ludah kami sudah saling
bertukar. Nafas Rini makin menderu,
perlahan jemarinya kembali
meremas batangku.
Kemudian Rini duduk diatas tubuhku
sambil mengarahkan batangku ke
miss V nya. " Meski belum pernah
jangan buru buru loe keluarin ya
Rud…" Katanya memohon" Gila punya loe
jauh lebih besar dari punya suami
gue …:" bisiknya mendesah sambil
mulai memasukkan batangku.
Posisinya yang diatas memudahkan
dirinya mengatur penetrasi
batangku.
Perlahan batangku mulai sedikit
demi sedikit menghilang tenggelam
di miss v nya.
Rini merintih sambil memejamkan
matanya menikmati. Gila rasanya
batangku dijepit kuat. Apakah
memang begini rasanya bercinta.
Apakah memang senikmat ini ?
Perlahan Rini menggerakkan
tubuhnya naik turun. Ya ampun
gesekannya ternyata geli dan enak
sekali. Gerakannya mulai liar dan
cepat" Rud...besar sekali.. aaahh enak
Rud.. aduh kok enak sihhh. Jangan
keluar dulu ya Rud..."
Sementara dia sibuk menerocos, aku
malah terkagum kagum melihat
wajahnya yang terangsang hebat.
Aku baru sadar ternyata Rini cantik
sekali, wajahnya sensual, dan ini
bukan wajah yang sehari hari aku
lihat.
Dalam hati aku menyesal, kenapa
gue goblok banget, ngapain aja aku
selama ini.
Aku mencoba mencium puting buah
dadanya. Ingin tahu bagaimana
rasanya puting buah dadanya yang
indah itu. Aku kulum pelan pelan...gila
ternyata enak sekali. Perasaanku
melayang. Matanya terpejam,
keringat nya yang wangi berjatuhan
di dadaku..Bibirnya yang sedikit
terbuka. Puting buah dadanya yang
merah muda benar benar suatu
keindahan yang tiada taranya.
Ya ampun ...bodoh sekali aku. Timbul
penyesalan dalam diriku mengapa
Rini harus menikah dengan laki laki
lain. Seharusnya aku yang
mendapatkan dirinya...seharusnya
aku yang resmi menikmati tubuhnya.
Seharusnya aku sadar kalau dia juga
menyukaiku.
Rini makin mempercepat gerakan
tubuhnya. Sementara aku sendiri
merasa ada yang seuatu yang akan
keluar..gila masa aku harus secepat
ini ejakulasi…malu dong. Aku coba
tahan…aku mulai mengerang…Rini mulai
menjerit kecil..tiba tiba tubuhnya
tersentak sentak..suaranya
tercekat, inikah yang dinamakan
orgasme ? Kemudian tubuhnya
lunglai di dadaku.
Aku masih berusaha memompa miss
Vnya. Semakin geli semakin nikmat,
aku sudah tidak kuat…dan aaah Rini
menjerit kecil ketika aku
menyemprotkan spermaku jauh
kedalam.
Kami berpelukan lama…nafsu liar Rini
mulai kembali normal. " Rud.. terima
kasih.." bisiknya. Aku mencium
keningnya sambil memeluknya erat.
Kemudian kembali melumat bibirnya
lama... Sepertinya aku mulai
menikmati permainan cinta ini.
Dug dug dug...!!Suara tendangan
sepatu Niken yang sudah aku hafal
terdengar jelas menggedor pintu.
" Rin, suamimu datang pake
helicopter tuh, kayaknya dia bikin
surprise neehh" " Teriak Niken dari
balik pintu cabin. " Kamu ngapain
seeeh ? cepet temuin dia, katanya
kangen…!! ditunggu di atas tuh !!
…"Teriaknya lagi.
Upppsss..! kami sama sama terlonjak
kaget.

mustofa satrio 03 Mar, 2011


--
Source: http://mustofaxxxzone.blogspot.com/2011/03/sahabat-jadi-cintamengapa-harus-terjadi.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

UNLIMITED DOWNLOAD 3GP BOKEP TERBARU CLICK DISINI......

NO HP CEWEK2 PANGGILAN GILA SEXS CLICK DISINI......

ALAMAT FACEBOOK< TWUITER, dan No HP CEWEK2 (AYAM KAMPUS) INDO CLICK DISINI......