DINDA PRAMUGARI YANG MALANG


Malam telah larut dimana jarum
jam menunjukkan pukul 23.15.
Suasana sepi menyelimuti sebuah
kost-kostan yang terletak beberapa
kilometer dari Bandara Soekarno-
Hatta Cengkareng.. Kost-kostan
tersebut lokasinya agak jauh dari
keramaian sehingga menjadi tempat
favorit bagi siapa saja yang
menginginkan suasana tenang dan
sepi. Kost-kostan yang memiliki
jumlah kamar mencapai 30 kamar
itu terasa sepi karena memang
baru saja dibuka untuk
disewakan,hanya beberapa kamar
saja yang sudah ditempati, sehingga
suasananya dikala siang atau malam
cukup lengang. Saat itu hujan turun
lumayan deras, akan tetapi nampak
sesuatu telah terjadi disalah satu
kamar dikost-kostan itu. Seiring
dengan turunnya air hujan,air mata
Dinda juga mulai turun berlinang
disaat lelaki itu mulai menyentuh
tubuhnya yang sudah tidak berdaya
itu. Saat ini tubuhnya sudah dalam
kekuasaan para lelaki itu, rasa
keputus asaan dan takut datang
menyelimuti dirinya.
Beberapa menit yang lalu secara
tiba- tiba dirinya diseregap oleh
seseorang lelaki disaat dia masuk
kedalam kamar kostnya setibanya
dari sebuah tugas penerbangan.
Kedua tangannya langsung diikat
kebelakang dengan seutas
tali,mulutnya disumpal dengan kain
dan setelah itu tubuhnya
dicampakkan oleh lelaki itu keatas
tempat tidurnya. Ingin rasanya dia
berteriak meminta pertolongan
kepada teman-temannya akan
tetapi kendaraan antar jemput
yang tadi mengantarkannya
sepertinya sudah jauh pergi
meninggalkan kost-kostan ini,
padahal didalam kendaraan tersebut
banyak teman-temannya sesama
karyawan. Dinda Fitria Septiani
adalah seorang Pramugari pada
sebuah penerbangan swasta, usianya
baru menginjak 19 tahun wajahnya
cantik imut-imut, postur tubuhnya
tinggi dan langsing proporsional.
Dengan dianugerahi penampilan yang
cantik ini sangat memudahkan
baginya untuk diterima bekerja
sebagai seorang pramugari. Demikian
pula dengan karirnya dalam waktu
yang singkat karena kecantikannya
itulah dia telah menjadi sosok
primadona di perusahaan
penerbangan itu. Banyak lelaki yang
berusaha merebut hatinya, baik itu
sesama karyawan ditempatnya
bekerja atau kawan-kawan lainya.
Namun karena alasan masih ingin
berkarir maka dengan secara halus
maksud-maksud dari para lelaki itu
ditolaknya. Akan tetapi tidak semua
lelaki memahami atas sikap dari
Dinda itu. Paul adalah salah satu
dari orang yang tidak bisa
menerima sikap Dinda terhadap
dirinya. Kini dirinya bersama dengan
seorang temannya telah melakukan
seuatu perhitungan terhadap Dinda.
Rencana busuk dilakukannya
terhadap Dinda. Malam ini mereka
telah menyergap Dinda dikamar
kostnya. Paul adalah satu dari
sekian banyaknya lelaki yang
menaruh hati kepada dirinya, akan
tetapi Paul bukanlah seseorang yang
dikenalnya dengan baik karena
kedudukannya bukanlah seorang
karyawan penerbangan ditempatnya
bekerja atau kawan-kawannya yang
lain, melainkan dia adalah seorang
tukang batu yang bekerja dibelakang
kost-kostan ini. Ironisnya, Paul yang
berusia setengah abad lebih dan
melebihi usia ayah Dinda itu lebih
sering menghalalkan segala cara
dalam mendapatkan sesuatu,
maklumlah dia bukan seseorang yang
terdidik. Segala tingkah laku dan
perbuatannyapun cenderung kasar,
karena memang dia hidup
dilingkungan orang-orang yang
bertabiat kasar. "Huh rasakan kau
gadis sombong !", bentaknya kepada
Dinda yang tengah tergolek
dikasurnya. "Aku dapatkan kau
sekarang….!", lanjutnya. Sejak
perjumpaannya pertama dengan
Dinda beberapa bulan yang lalu, Paul
langsung jatuh hati kepada Dinda.
Dimata Paul, Dinda bagaikan bidadari
yang turun dari khayangan sehingga
selalu hadir didalam lamunnanya.
Diapun berniat untuk menjadikannya
sebagai istri yang ke-4. Bak bukit
merindukan bulan, Paul tidak
berdaya untuk mewujudkan
impiannya itu. Predikatnya sebagai
tukang batu, duda dari 3 kali
perkawinan, berusia 51 tahun,lusuh
dan miskin menghanyutkan impiannya
untuk dapat mendekati sang
bidadari itu. Terlebih-lebih ada
beberapa kali kejadian yang sangat
menyakitkan hatinya terkait dengan
Dinda sang bidadari bayangannya itu.
Sering tegur sapanya diacuhkan oleh
Dinda,tatapan mata Dindapun selalu
sinis terhadap dirinya. Lama
kelamaan didalam diri Paul tumbuh
subur rasa benci terhadap Dinda,
penilaian terhadapnyapun berubah,
rasa kagumnya telah berubah
menjadi benci namun gairah nafsu
sex terhadap Dinda tetap bersemi
didalam dirinya tumbuh subur
menghantui dirinya selama ini.
Akhirnya dipilihlah sebuah jalan
pintas untuk melampiaskan nafsunya
itu, kalaupun cintanya tidak dapat
setidaknya dia dapat menikmati
tubuh Dinda pikirnya. Jadilah malam
ini Paul melakukan aksi nekat, diapun
membulatkan hatinya untuk
memberi pelajaran kepada Dinda
sekaligus melampiaskan nafsunya
yang selama ini mulai tumbuh
secara subur didalam dirinya. Kini
sang bidadari itu telah tergeletak
dihadapannya, air matanyapun telah
membasahi wajahnya yang putih
bersih itu. "Lihat aku, cewek
bangsat…..!", hardiknya seraya
memegang kepala Dinda dan
menghadapkan kewajahnya.
Hmmmphh ….!!", jeritnya yang tertahan
oleh kain yang menyumpal
dimulutnya, mata Dinda pun melotot
ketika menyadari bahwa saat ini dia
telah berhadapan dengan Paul
seseorang yang dibencinya.
Hatinyapun langsung ciut dan
tergetar tatkala Paul yang berada
dihadapannya tertawa penuh dengan
kemenangan, "Hahaha….malam ini kamu
jadi pemuasku, gadis cantik".
Keringatpun langsung mengucur
deras membasahi tubuh Dinda,
wajahnya nampak tersirat rasa
takut yang dalam, dia menyadari
betul akan apa-apa yang bakal
terjadi terhadap dirinya. Disaat
seperti inilah dia menyadari betul
akan ketidak berdayaan dirinya,
rasa sesal mulai hadir didalam
hatinya, akan sikap- sikapnya yang
tidak berhati-hati terhadap Paul.
Kini dihadapan Dinda, Paul mulai
melepaskan baju kumalnya satu
persatu hingga akhirnya telanjang
bulat. Walaupun telah berusia
setengah abad lebih, namun karena
pekerjaannya sebagai buruh kasar
maka Paul memiliki tubuh yang
atletis, badannya hitam legam dan
kekar,beberapa buah tatto
menghiasi dadanya yang bidang itu.
Isak tangis mulai keluar dari mulut
Dinda, disaat paul mulai mendekat
ketubuhnya. Tangan kanannya
memegang batang kemaluannya yang
telah tegak berdiri itu dan
diarahkannya kewajah Dinda. Melihat
ini Dinda berusaha memalingkan
wajahnya, namun tangan kiri Paul
secepat kilat mencengkram erat
kepala Dinda dan mengalihkannya lagi
persis menghadap ke batang
kemaluannya.. Dan setelah itu dioles-
oleskannya batang kemaluannya itu
diwajah Dinda, dengan tubuh yang
bergetar Dinda hanya bisa
memejamkan matanya dengan erat
karena merasa ngeri dan jijik
diperlakukan seperti itu. Sementara
kepala tidak bisa bergerak-gerak
karena dicengkraman erat oleh
tangan Paul. "Ahhh….perkenalkan rudal
gue ini sayang…..akhhh…." ujarnya sambil
terus mengoles-oleskan batang
kemaluannya diwajah Dinda,
memutar-mutar dibagian pipi,
dibagian mata, dahi dan hidungnya.
Melalui batang kemaluannya itu Paul
tengah menikmati kehalusan wajah
Dinda. "Hai cantik !….sekarang sudah
kenal kan dengan tongkol gue ini,
seberapa mahal sih wajah cantik elo
itu hah ? sekarang kena deh ama
tongkol gue ini ….", sambungnya. Setelah
puas dengan itu, kini Paul
mendorong tubuh Dinda hingga
kembali terjatuh kekasurnya.
Sejenak dikaguminya tubuh Dinda
yang tergolek tak berdaya ditempat
tidurnya itu. Baju seragam
pramugarinya masih melekat rapi
dibadannya. Baju dalaman putih
dengan dasi kupu-kupu berwarna
biru ditutup oleh blazer yang
berwarna kuning tua serta rok
pendeknya yang berwarna biru
seolah semakin membangkitkan
birahi Paul, apalagi roknya agak
tersingkap hingga pahanya yang
putih mulus itu terlihat.
Rambutnya yang panjang sebahu
masih digelung sementara itu topi
pramugarinya telah tergeletak jatuh
disaat penyergapan lagi. "Hmmpphhh
mmhhh…", sepertinya Dinda ingin
mengucapkan sesuatu kepadanya,
tapi apa perdulinya paling-paling
cuma permintaan ampun dan belas
kasihan. Tanpa membuang waktu
lagi kini diputarnya tubuh Dinda
menjadi tengkurap, kedua tangannya
yang terikat kebelakang menempel
dipunggung sementara dada dan
wajahnya menyentuh kasur. Kedua
tangan kasar Paul itu kini
mengusap-usap bagian pantat Dinda,
dirasakan olehnya pantat Dinda yang
sekal. Sesekali tangannya menyabet
bagian itu bagai seorang ibu yang
tengah menyabet pantat anaknya
yang nakal "Plak…Plak…". "Wah sekal sekali
pantatmu…", ujar Paul sambil terus
mengusap-usap dan memijit- mijit
pantat Dinda. Dinda hanya diam
pasrah, sementara tangisannya
terus terdengar. Tangisnya
terdengar semakin keras ketika
tangan kanan Paul secara perlahan-
lahan mengusap kaki Dinda mulai
dari betis naik terus kebagian paha
dan akhirnya menyusup masuk
kedalam roknya hingga menyentuh
kebagian selangkangannya.
Sesampainya dibagian itu, salah satu
jari tangan kanan Paul, yaitu jari
tengahnya menyusup masuk
kecelana dalamnya dan langsung
menyentuh kemaluannya. Kontan
saja hal ini membuat badan Dinda
agak menggeliat, dia mulai sedikit
meronta-ronta, namun jari tengah
Paul tadi langsung menusuk lobang
kemaluan Dinda. "Egghhmmmmm…….",Dinda
menjerit badannya mengejang
tatkala jari telunjuk Paul masuk
kedalam liang kewanitaannya itu.
Badan Dindapun langsung menggeliat-
geliat seperti cacing kepanasan,
ketika Paul memainkan jarinya itu
didalam lobang kemaluan Dinda.
Dengan tersenyum terus dikorek-
koreknyalah lobang kemaluan Dinda,
sementara itu badan Dinda
menggeliat-geliat jadinya, matanya
merem-melek, mulutnya
mengeluarkan rintihan- rintihan
yang teredam oleh kain yang
menyumpal mulutnya itu
Ehhmmmppphhh ….mmpphhhh….. ". Setelah
beberapa menit lamanya, kemaluan
Dindapun menjadi basah oleh cairan
kewanitaannya, Paul kemudian
mencabut jarinya. Tubuh Dindapun
dibalik sehingga posisinya terlentang.
Setelah itu roknya disingkapkan
keatas hingga rok itu melingkar
dipinggulnya dan celana dalamnya
yang berwarna putih itu ditariknya
hingga bagian bawah Dinda kini
telanjang. Terlihat oleh Paul,
kemaluan Dinda yang indah, sedikit
bulu-bulu tipis yang tumbuh
mengitari lobang kemaluannya yang
telah membengkak itu. Dengan
bernafsunya direntangkan kedua
kaki Dinda hingga mengangkang
setelah itu ditekuknya hingga kedua
pahanya menyentuh ke bagian dada.
Wajah Dinda semakin tegang,
tubuhnya gentar, seragam
pramugarinyapun telah basah oleh
keringat yang deras membanjiri
tubuhnya, Paul bersiap-siap
melakukan penetrasi ketubuh Dinda.
Hmmmmpphhh ……….hhhhhmmmm ppp…. ..",
Dinda menjerit dengan tubuhnya
yang mengejang ketika Paul mulai
menanamkan batang kemaluannya
didalam lobang kemaluan Dinda.
Matanya terbelalak menahan rasa
sakit dikemaluannya, tubuhnya
menggeliat-geliat sementara Paul
terus berusaha menancapkan
seluruh batang kemaluannya.
Memang agak sulit selain Dinda
masih perawan, usianyapun masih
tergolong muda sehingga
kemaluannya masih sangat sempit.
Akhirnya dengan sekuat tenaganya,
Paul berhasil menanamkan seluruh
batang kemaluannya didalam vagina
Dinda.
Tubuh Dinda berguncang-guncang
disaat itu karena dia menangis
merasakan sakit dan pedih tak
terkirakan dikemaluannya itu. Diapun
menyadari bahwa malam itu
keperawanannya akhirnya terenggut
oleh Paul. "Ahh….kena kau sekarang !!!
akhirnya Gue berhasil mendapatkan
perawan elo !", bisiknya ketelinga
Dinda. Hujanpun semakin deras,
suara guntur membahana
memiawakkan telinga. Karena ingin
mendengar suara rintihan gadis
yang telah ditaklukkannya
itu,dibukannya kain yang sejak tadi
menyumpal mulut Dinda.
Oouuhhh …..baang….saakiitt …banngg….amp
uunn …", rintih Dinda dengan suara
yang megap- megap. Jelas Paul
tidak perduli. Dia malahan langsung
menggenjot tubuhnya memopakan
batang kemaluannya keluar masuk
lobang kemaluan Dinda.
Aakkhh….ooohhhh….oouuhhhh
.ooohhhggh… .", Dinda merintih-rintih,
disaat tubuhnya digenjot oleh Paul,
badannyapun semakin menggeliat-
geliat. Tidak disadarinya justru
badannya yang menggeliat-geliat itu
malah memancing nafsu Paul, karena
dengan begitu otot-otot dinding
vaginanya malah semakin ikut
mengurut-urut batang kemaluan
Paul yang tertanam didalamnya,
karenanya Paul merasa semakin
nikmat. Menit-menitpun berlalu
dengan cepat, masih dengan sekuat
tenaga Paul terus menggenjot
tubuh Dinda, Dindapun nampak
semakin kepayahan karena sekian
lamanya Paul menggenjot tubuhnya.
Rasa pedih dan sakitnya seolah
telah hilang, erangan dan rintihanpun
kini melemah, matanya mulai
setengah tertutup dan hanya bagian
putihnya saja yang terlihat,
sementara itu bibirnya menganga
mengeluarkan alunan-alunan rintihan
lemah, "Ahhh…..ahhhh…oouuhhhh…" . Dan
akhirnya Paulpun berejakulasi di
lobang kemaluan Dinda, kemaluannya
menyemburkan cairan kental yang
luar biasa banyaknya memenuhi
rahim Dinda. "A..aakkhhh…..", sambil
mengejan Paul melolong panjang bak
srigala, tubuhnya mengeras dengan
kepala menengadah keatas.
Puas sudah dia menyetubuhi Dinda,
rasa puasnya berlipat-lipat baik itu
puas karena telah mencapai klimaks
dalam seksnya, puas dalam
menaklukan Dinda, puas dalam
merobek keperawanan Dinda dan
puas dalam memberi pelajaran
kepada gadis 6cantik itu. Dinda
menyambutnya dengan mata yang
secara tiba-tiba terbelalak, dia
sadar bahwa pasangannya telah
berejakulasi karena disakannya ada
cairan-cairan hangat yang
menyembur membanjiri vaginanya.
Cairan kental hangat yang
bercampur darah itu memenuhi
lobang kemaluan Dinda sampai
sampai meluber keluar membasahi
paha dan sprei kasur. Dinda yang
menyadari itu semua, mulai
menangis namun kini tubuhnya sudah
lemah sekali. Dengan mendesah puas
Paul merebahkan tubuhnya diatas
tubuh Dinda, kini kedua tubuh itu
jatuh lunglai bagai tak bertulang.
Tubuh Paul nampak terguncang-
guncang sebagai akibat dari isak
tangis dari Dinda yang tubuhnya
tertindih tubuh Paul. Setelah
beberapa menit membiarkan batang
kemaluannya tertanam dilobang
kemaluan Dinda, kini Paul
mencabutnya seraya bangkit dari
tubuh Dinda. Badannya berlutut
mengangkangi tubuh lunglai Dinda
yang terlentang, kemaluannya yang
nampak sudah melemas itu kembali
sedikit- demi sedikit menegang
disaat merapat kewajah Dinda.
Dikala sudah benar-benar menegang,
tangan kanan Paul sekonyong-
konyong meraih kepala Dinda. Dinda
yang masih meringis-ringis dan
menangis tersedu-sedu itu, terkejut
dengan tindakan Paul.
Terlebih-lebih melihat batang
kemaluan Paul yang telah menegang
itu berkedudukan persis dihadapan
wajahnya. Belum lagi sempat
menjerit, Paul sudah mencekoki
mulutnya dengan batang
kemaluannya. Walau Dinda berusaha
berontak namun akhirnya Paul
berhasil menanamkan penisnya itu
kemulut Dinda. Nampak Dinda seperti
akan muntah, karena mulutnya
merasakan batang kemaluan Paul
yang masih basah oleh cairan
sperma itu. Setelah itu Paul kembali
memopakan batang kemaluannya
didalam rongga mulut Dinda, wajah
Dinda memerah jadinya, matanya
melotot, sesekali dia terbatuk-
batuk dan akan muntah. Namun Paul
dengan santainya terus
memompakan keluar masuk didalam
mulut Dinda, sesekali juga dengan
gerakan memutar-mutar. "Aahhhh….",
sambil memejamkan mata Paul
merasakan kembali kenikmatan di
batang kemaluannya itu mengalir
kesekujur tubuhnya. Rasa dingin,
basah dan geli dirasakannya
dibatang kemaluannya. Dan akhirnya,
Oouuuuhhhh …Dinndaaaa…saya nggg… ..",
Paul mendesah panjang ketika
kembali batang kemaluannya
berejakulasi yang kini dimulut Dinda.
Dengan terbatuk-batuk Dinda
menerimanya, walau sperma yang
dimuntahkan oleh Paul jumlahnya
tidak banyak namun cukup
memenuhi rongga mulut Dinda hingga
meluber membasahi pipinya. Setelah
memuntahkan spermanya Paul
mencabut batang kemaluannya dari
mulut Dinda, dan Dindapun langsung
muntah-muntah dan batuk-batuk
dia nampak berusaha untuk
mengeluarkan cairan-cairan itu
namun sebagian besar sperma Paul
tadi telah mengalir masuk
ketenggorokannya. Saat ini wajah
Dinda sudah acak- acakan akan
tetapi kecantikannya masih terlihat,
karena memang kecantikan dirinya
adalah kecantikan yang alami
sehingga dalam kondisi apapun selalu
cantik adanya.
Dengan wajah puas sambil
menyadarkan tubuhnya didinding
kasur, Paulpun menyeringai melihat
Dinda yang masih terbatuk-batuk.
Paul memutuskan untuk beristirahat
sejenak, mengumpulkan kembali
tenaganya. Sementara itu tubuh
Dinda meringkuk dikasur sambil
terisak-isak. Waktupun berlalu, jam
didinding kamar Dinda telah
menunjukkan pukul 1 dinihari. Sambil
santai Paulpun menyempatkan diri
mengorek-ngorek isi laci lemari
Dinda yang terletak disamping
tempat tidur. Dilihatnya album
foto- foto pribadi milik Dinda,
nampak wajah-wajah cantik Dinda
menghiasi isi album itu, Dinda yang
anggun dalam pakaian seragam
pramugarinya,nampak cantik juga
dengan baju muslimnya lengkap
dengan jilbab ketika foto bersama
keluarganya saat lebaran kemarin
dikota asalnya yaitu Bandung. Kini
gadis cantik itu tergolek lemah
dihadapannya, setengah badannya
telanjang, kemaluannya nampak
membengkak. Selain itu, ditemukan
pula beberapa lembar uang yang
berjumlah 2 jutaan lebih serta
perhiasan emas didalam laci itu,
dengan tersenyum Paul memasukkan
itu semua kedalam kantung celana
lusuhnya, "Sambil menyelam minum
air",batinnya. Setelah setengah jam
lamanya Paul bersitirahat,kini dia
bangkit mendekati tubuh Dinda.
Diambilnya sebuah gunting besar
yang dia temukan tadi didalam laci.
Dan setelah itu dengan gunting itu,
dia melucuti baju seragam
pramugari Dinda satu persatu.
Singkatnya kini tubuh Dinda telah
telanjang bulat, rambutnyapun yang
hitam lurus dan panjang sebahu
yang tadi digelung rapi kini digerai
oleh Paul sehingga menambah
keindahan menghiasi punggung Dinda.
Sejenak Paul mengagumi keindahan
tubuh Dinda, kulitnya putih bersih,
pinggangnya ramping, payudaranya
yang tidak terlalu besar,
kemaluannya yang walau nampak
bengkak namun masih terlihat indah
menghias selangkangan Dinda. Tubuh
Dinda nampak penuh dengan
kepasrahan, badannya kembali
tergetar menantikan akan apa-apa
yang akan terjadi terhadap dirinya.
Sementara itu hujan diluar masih
turun dengan derasnya, udara dingin
mulai masuk kedalam kamar yang
tidak terlalu besar itu.
Udara dingin itulah yang kembali
membangkitkan nafsu birahi Paul.
Setelah hampir sejam lamanya
memberi istirahat kepada batang
kemaluannya kini batang
kemaluannya kembali menegang.
Dihampirinya tubuh telanjang Dinda,
Yaa …ampuunnn bangg…udah dong….Dinda
minta ampunn bangg…oohhh….", Dinda
nampak memelas memohon-mohon
kepada Paul. Paul hanya tersenyum
saja mendengar itu semua, dia mulai
meraih badan Dinda. Kini dibaliknya
tubuh telanjang Dinda itu hingga
dalam posisi tengkurap. Setelah itu
ditariknya tubuh itu hingga ditepi
tempat tidur, sehingga kedua lutut
Dinda menyentuh lantai sementara
dadanya masih menempel kasur
dipinggiran tempat tidur, Paulpun
berada dibelakang Dinda dengan
posisi menghadap punggung Dinda.
Setelah itu kembali direntangkannya
kedua kaki Dinda selebar bahu, dan ….
Aaaaaaaaakkkkhh………" , Dinda melolong
panjang, badannya mengejang dan
terangkat dari tempat tidur disaat
Paul menanamkan batang
kemaluannya didalam lobang anus
Dinda. Rasa sakit tiada tara kembali
dirasakan didaerah selangkangannya,
dengan agak susah payah kembali
Paul berhasil menanamkan batang
kemaluannya didalam lobang anus
Dinda. Setelah itu tubuh Dindapun
kembali disodok-sodok, kedua tangan
Paul meraih payudara Dinda serta
meremas-remasnya. Setengah jam
lamnya Paul menyodomi Dinda, waktu
yang lama bagi Dinda yang semakin
tersiksa itu.
Eegghhh….aakkhhh….oohhh.. .", dengan
mata merem-melek serta tubuh
tersodok- sodok Dinda merintih-
rintih, sementara itu kedua
payudaranya diremas-remas oleh
kedua tangan Paul. Paul kembali
merasakan akan mendapatkan
klimaks, dengan gerakan secepat
kilat dicabutnya batang kemaluan
itu dari lobang anus Dinda dan
dibaliklah tubuh Dinda itu hingga kini
posisinya terlentang.
Secepat kilatpula dia yang kini
berada diatas tubuh Dinda
menghujamkan batang kemaluannya
kembali didalam vagina Dinda.
Oouuffffhhh ……",Dinda merintih dikala
paul menanamkan batang
kemaluannya itu. Tidak lama setelah
Paul memompakan kemaluannya
didalam liang vagina Dinda
CCREETT ….CCRROOOT…CROOTT. ..", kembali
penis Paul memuntahkan sperma
membasahi rongga vagina Dinda, dan
Dindapun terjatuh tak sadarkan diri.
Fajar telah menjelang, Paul nampak
meninggalkan kamar kost Dinda
dengan tersenyum penuh dengan
kemenangan, sebatang rokok
menemaninya dalam perjalanannya
kesebuah stasiun bus antar
kota,sementara itu sakunya penuh
dengan lembaran uang dan perhiasan
emas. Entah apa yang akan terjadi
dengan Dinda sang pramugari cantik
imut-imut itu, apakah dia masih
menjual mahal dirinya. Entahlah,
yang jelas setelah dia berhasil
menikmati gadis cantik itu, hal itu
bukan urusannya lagi.

mustofa satrio 27 Feb, 2011


--
Source: http://mustofaxxxzone.blogspot.com/2011/02/dinda-pramugari-yang-malang.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

UNLIMITED DOWNLOAD 3GP BOKEP TERBARU CLICK DISINI......

NO HP CEWEK2 PANGGILAN GILA SEXS CLICK DISINI......

ALAMAT FACEBOOK< TWUITER, dan No HP CEWEK2 (AYAM KAMPUS) INDO CLICK DISINI......